Rabu, 16 November 2011

cara berfikir yang dewasa:

cara berfikir dewasa itu kalo menurut saya
bukan dilihat dari cara bergaya atau cara berbicara
bukan juga cara berfikir dia, tapi dilihat dri cara
berjalan dia,,
banyak ya kbanyakan pandai bicara tapi belum ten tu
dia menguasai yang dewasa, tapi terserah ya kalo masalah bergaya
gda masalah kalo buat saya
saya pernah ya punya kwan tu cra bergaya tu kya masih
kanak2 tapi belum tentu yang ber gaya kanak kanak tu
belum berfikir dewasa
pkiran dia tu gimna supaya bpa ma sya tu sneng
tiap gajian dit dikirim ga perna buat yng
aneh2 tu bantu adek nya skola juga kalo saya
belum tentu mampu yah tapi cara gaya diaja kya
kanak2 orangnya baik kawn lg ada msala pun mau bantu loo
jarang gwe ktemu kawan kya dia,kebanyakan gayanya aja
dewasa tapi cranya berjalan masi salah klo saya rasa masi
belum berfikir dewasatu mapu berfikif tapi lum mapu berjalan
<<<kalo saya ni sebenarnya malu masi malu mau ngomongin hal
yag uda dewasa karna sya pun belum mampu mengusainya
tapi gpp buat pengetauan aja.. eheheh
cra berjalan saya pun masih gak karuan kok
cuma mampu berfikir tapi belum mampu
berjalan, kalo menuru sya cra berbicara dia ok
dewasa berikan solusi yg dewasa ok
tapi cra dia ber jalan salah itu belum dewasa ya
masi suka hura huru tapi ngmong nya dewasa
hemmmmm kalo saya rasa itu belum dewasa
orang yang ber fikir dewasa itu mampu berjalan buat
masa depan kita ,, kitakan gak selamanya terus begini
yang terutama itu kalo saya buat urang tua kita seneng
itu uda cuku tapi masi kurang juga kalo cuma itu aja .

Dewasa dalam berpikir dan bertindak

Dalam beberapa hari ini saya merasa diri saya merasa tidak berharga, hal ini disebabkan oleh pikiran-pikiran yang merasauki saya. Sebagai contoh, saya tidak begitu enjoy dengan gaji yang saya terima jika saya membandingkan diri saya dengan orang lain, ada orang yang kelihatannya sombong dengan wajah merendahkan orang, dan saya merasa saya itu tidak bias menempatkan diri dalam kelompok. Semakin saya pikiri hal ini semakin sedih rasanya hati saya dan emosi mulai membara dalam hati ini. Setelah saya piker-pikir lebih dalam lagi tidak ada gunanya saya memikirkan masalah itu, tapi lebih baik saya mencari apa yang menjadi penyebab dari akibat yang saya rasakan ini.
Dalam tulisan yang terdahulu saya sudah menuliskan bahwa bagaimana cara kita memandang dunia begitulah kita jadinya. Setelah saya analisa penyebab dari semua ini adalah bahwa saya tidak dewasa dalam berpikir dan bertindak. Sekarang kita definisikan dulu dewasa itu apa ? dewasa adalah melakukan sesuatu dengan cara berpikir sebelum bertindak dan mampu menempatkan segala sesuatunya pada tempatnya. Contoh dari berpikir sebelum bertindak yang saya lakukan adalah :tidak punya perencanaan sebelum bekerja, banyak chating dan baca berita, kurang koordinasi dengan rekan kerja. Untuk berubah maka saya harus merubah ketidak dewasaan saya dalam ketiga hal diatas kea rah yang lebih baik.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana saya merubah ketiga hal tersebut ? saya mulai belajar dari alkitab, dalam kitab Amsal 14:23 dikatakan “Dalam jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja”. Selama saya bekerja jarang saya bekerja dalam jerih payah, makanya saya tidak untung, dan saya sering chating hanya membahas hal-hal yang tidak perlu makanya saya banyak kekurangan, misalnya kurang persiapan masa depan, seiring dengan waktu dan umur yang sudah makin tua saya makin sadar banyak yang kurang dalam diri saya, padahal seharusnya saya sudah bias ini dan itu.
Formulanya sudah dapat dalam Amsal 14:23, yang menjadi pertanyaan bagaimana caranya supaya saya bekerja dalam jerih payah ?. Jawabannya adalah :
JERIH PAYAH ——–>KINERJA OPERASIONAL ——>KEUNTUNGAN
Dengan formula ini dapat disimpulkan dengan jerih payah maka kita harus menentukan kinerja operasional dari jerih payah untuk mencapai target keuntungan. Kinerja operasional yang dimaksud disini adalah indicator-indikator yang membuat saya jerih payah untuk mencapai target, indikator tersebut adalah waktu, kecepatan, ketepatan. Dari indikator ini maka saya akan membuat rencana kerja, dimana setiap rencana yang saya buat akan saya nilai berdasarkan indikator tersebut. Setelah setiap rencana kerja saya laksanakan makan akan saya nilai apakah target keuntungan tercapai atau tidak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar